Menyiapkan Sistem Kesehatan Publik yang Tangguh Menghadapi Potensi Pandemi di Masa Depan

Pandemi Covid 19 yang melanda dunia sejak awal 2020 berdampak besar bagi kehidupan umat manusia. Bencana seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kedatangannya membuat manusia harus banyak melakukan perubahan dalam menjalani hidup sehari hari. Penanganan pandemi Covid 19 terus dilakukan bersama sama seluruh negara di dunia, agar virus SARS CoV 2 bisa segera dikendalikan dan kehidupan kembali seperti sedia kala.

Upaya bersama tersebut mulai membuahkan hasil, dengan munculnya vaksin untuk menekan laju penularan Covid 19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa krisis global yang terjadi saat ini berbeda tipikalnya dengan krisis yang pernah terjadi sebelumnya, seperti pada tahun 1998, 2008, dan 2013. Pada tiga krisis terdahulu, masalah muncul dan membesar dari persoalan di industri keuangan.

Kali ini, krisis terjadi karena dipicu munculnya virus bernama SARS CoV 2. Hal itu disampaikan Budi saat menjadi pembicara bertajuk Creative Economic and Health Policies Post Covid yang digelar oleh Harvard Club of Indonesia (HCI) secara virtual. “Ini adalah krisis kesehatan yang berujung pada krisis ekonomi. Sayangnya, resep mengatasi krisis kesehatan ini adalah lockdown. Saat lockdown, kontak fisik berkurang drastis. Padahal, kontak fisik adalah pilar utama dalam menjamin berputarnya roda perekonomian di seluruh negara,” kata Budi Gunadi melalui keterangan yang diterima, Sabtu (23/1/2021).

Menurut Budi, perbaikan kondisi ekonomi tidak akan terjadi selama masyarakat masih takut untuk berinteraksi dan keluar rumah. Kepercayaan dan rasa aman harus dimunculkan dalam diri masing masing orang, agar mereka tidak takut bila hendak beraktivitas di luar kediamannya, dengan kebijakan yang tepat di sektor kesehatan. Ada empat strategi pemulihan kepercayaan publik yang harus dilakukan sesuai rekomendasi dari World Health Organization (WHO). “Pertama, diagnosa melalui testing, tracing, and treatment. Kedua, jaminan adanya terapi yang tepat di rumah sakit dan penggunaan obat obatan ketika anda sakit. Ketiga pemberian vaksin, dan keempat yakni meningkatkan kualitas sistem kesehatan publik,” ujarnya.

Menurut Budi, pembangunan sistem kesehatan publik yang bagus harus dimulai sejak sekarang agar Indonesia tidak lagi kesulitan menghadapi potensi kemunculan pandemi di masa depan. Selain itu, gerakan bersama harus dilakukan guna mendorong perubahan cara hidup dan perilaku masyarakat pasca pandemi. Budi juga menjamin pemenuhan hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapat vaksin Covid 19 secara gratis.

Dirinya menegaskan, ada dua prinsip yang harus dipahami pihak pihak yang hendak membantu proses vaksinasi di Indonesia. “Pertama, sangat penting untuk tidak membuat impresi bahwa ada suatu kelompok yang dapat vaksin lebih dulu dibanding kelompok lain. Kedua, hak masyarakat mendapat vaksin gratis harus dijaga. Apabila ada masyarakat yang tidak mau vaksin gratis, maka mereka bisa memilih jenis, tempat, dan waktu vaksinasi secara bebas yang tentunya tidak gratis. Pakai uang kalian sendiri, tapi kalian harus jamin vaksin diberikan gratis ke keluarga atau karyawan,” ujarnya. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, saat ini kementeriannya tengah fokus dalam upaya memastikan implementasi protokol kesehatan disiplin dilakukan pada seluruh lini industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Tentunya, sambil mempersiapkan program program penanggulangan dampak pandemi pada sektor Parekraf. Dukungan di antaranya diberikan dalam bentuk memfasilitasi akomodasi kepada para tenaga medis, pasien yang harus dikarantina. “Prioritas kami sekarang adalah berupaya bersama K/L terkait mulai merencanakan program program stimulus agar pariwisata ekonomi kreatif kita bisa segera bangkit, karena nasib lebih dari 30 juta pekerja sektor ini tergantung padanya” ujar Sandiaga. Dalam kurun 6 12 bulan ke depan, Kemenparekraf akan fokus meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara. Selain itu, upaya membangun ekosistem wisata kesehatan (healthy tourism), digital, dan berkelanjutan akan dilakukan seiring mulai bergesernya minat masyarakat untuk melancong ke objek objek wisata alam dan budaya. “Kondisi industri pariwisata belum bisa kembali ke titik normal sampai tiga pilar utama penanganan pandemi dilakukan secara baik dan disiplin, yakni proses vaksinasi, 3 T (testing, tracing, and treatment), serta 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker). Prediksi kami, butuh waktu 3 4 tahun bagi industri pariwisata untuk pulih seperti sedia kala,” ujarnya. Selama masa pemulihan, Sandiaga akan fokus mempersiapkan serta meningkatkan infrastruktur dan kapasitas SDM industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang memungkinkan lapangan kerja akan tercipta dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Peningkatan kualitas layanan pariwisata di berbagai destinasi juga dilakukan, agar Indonesia siap menyambut terjadinya ledakan jumlah wisatawan di masa pasca pandemi “Saya prediksi minat masyarakat untuk melakukan wisata dan melakukan kegiatan yang ramah kesehatan seperti yoga, bersepeda, dan triathlon akan semakin populer ke depannya. Kemudian, kita harus mulai membangun ekosistem digital untuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Satu tahun ke depan adalah saatnya bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut booming tourism yang akan datang,” katanya.

Presiden Harvard Club of Indonesia (HCI) Melli Darsa mengatakan kesiapan sektor kesehatan menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Selain itu, perhatian khusus harus diberikan terhadap upaya pemerintah segera memulihkan industri kreatif dan pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. “Vaksin memang menjadi game changer. Dengan adanya vaksin dan vaksinasi telah dimulai di sejumlah negara termasuk Indonesia, kita bisa mulai segera menyusun strategi post pandemic period, terutama untuk membangun kembali ekonomi dan kehidupan masyarakat, dan tentunya bagaimana roadmap dan strategi untuk memulihkan kembali sektor periwisata yang adalah salah satu primadona ekonomi nasional,” ujar Melli. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Hukum dan Regulasi ini menambahkan bahwa dalam post pandemic period ini, harus fokus pada tiga hal, yakni menyelamatkan lebih banyak nyawa, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan keberlanjutan dari pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *